Beranda | Artikel
Vaksin Untuk Pencegahan, Serum Untuk Pengobatan
Minggu, 1 Oktober 2017

VAKSIN UNTUK PENCEGAHAN, SERUM UNTUK PENGOBATAN

Belakangan ini, mengemuka pertanyaan masyarakat di media sosial mengenai perbedaan mendasar antara vaksin dan serum. Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) menegaskan bahwa serum tidak sama dengan vaksin.

“Sebenarnya ini hal yang beda, serum berbeda dengan vaksin. Vaksin untuk pencegahan, sementara serum untuk pengobatan”

Mengenai Vaksin dan Imunisasi
Vaksin adalah suatu zat yang merupakan suatu bentuk produk biologi yang diketahui berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan. Vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibody atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu. Yang perlu digarisbawahi, imunisasi memberikan perlindungan kekebalan terhadap penyakit secara spesifik tergantung jenis vaksin yang diberikan.

“Perlu kita sampaikan kepada masyarakat bahwa imunisasi memberi perlindungan penyakit tertentu sesuai jenis vaksinnya, misalnya vaksin HB untuk mencegah Hepatitis B dan vaksin DPT untuk mencegah difteri, pertusis dan tetanus. Bukan berarti semua penyakit langsung hilang dengan diberikan satu jenis imunisasi”.

Imunisasi merupakan salah satu program kesehatan yang paling efektif dalam pembangunan kesehatan utamanya untuk mencegah kesakitan, kecacatan dan kematian yang disebabkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang dijamin ketersediaannya oleh Pemerintah yang meliputi vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG); Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B-Hemophilus Influenza type B (DPT-HB-Hib) atau yang saat ini dikenal dengan pentavalen; Hepatitis B pada bayi baru lahir; Polio, Campak, DT (Difteri Tetanus) yang ditujukan untuk bayi usia 2, 4, 5, dan 18 bulan, serta Td (Tetanus Difteri) selaku booster bagi anak usia 7 tahun ke atas.

“Imunisasi dasar lengkap yang diselenggarakan oleh Pemerintah menggunakan vaksin buatan PT Biofarma dan dijamin kualitas dan keamanannya. Vaksin tersebut sudah dibeli oleh pemerintah agar masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya”.

Mengenai Serum
Sedangkan serum merupakan produk sebenarnya produk biologi yang sudah mengandung kekebalan terhadap suatu infeksi. Serum diberikan kepada individu bila terserang adanya infeksi penyakit, atau diduga akan terkena infeksi

Salah satu contohnya adalah serum anti bisa ular (SABU) atau snake anti venom merupakan produk biologis yang digunakan dalam pengobatan gigitan ular berbisa. Anti bisa ular diberikan ketika seorang pasien terbukti atau diduga telah digigit ular berbisa.

“Sifat dari serum adalah sebagai pengobatan”, (kemkes)

PERTANYAAN YANG PALING BANYAK DIAJUKAN SEPUTAR VAKSIN

Apa itu Vaksin?
Vaksin adalah produk biologis yang biasanya diberikan kepada seseorang saat kanak-kanak untuk melindunginya dari penyakit berat, bahkan mematikan. Dengan menstimulasi terbentuknya kekebalan tubuh alami, vaksin membuat tubuh siap melawan suatu penyakit dengan lebih cepat dan efektif.

Bagaimana Vaksin bekerja?
Vaksin membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi secara efisien dengan mengaktifkan respons tubuh terhadap penyakit tertentu. Selanjutnya, jika virus atau bakteri yang sama masuk kembali ke dalam tubuh di masa depan, tubuh bisa mengenali dan tahu cara melawannya.

Apakah Vaksin aman?
Vaksin sangat aman. Kemungkinan anak jatuh sakit akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin adalah jauh lebih besar dibandingkan sakit akibat vaksin itu sendiri. Semua vaksin sudah melalui uji keselamatan yang ketat, termasuk uji klinis, sebelum disetujui dan dapat diberikan kepada masyarakat. Negara-negara pengguna vaksin hanya akan menggunakan dan mendistribusikan vaksin yang sudah memenuhi uji kualitas dan standar keselamatan yang tinggi.

Mengapa anak saya perlu diimunisasi?
Vaksin, yang diberikan melalui imunisasi, bisa menyelamatkan nyawa anak. Vaksin campak saja, misalnya, diperkirakan telah mencegah lebih dari 23 juta kematian antara tahun 2000 dan 2018.

Vaksin akan membantu melindungi anak dari penyakit yang bisa menimbulkan konsekuensi serius atau kematian, terutama jika penyakit menjangkiti orang dengan sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang seperti bayi.

Mengimunisasi anak sangat penting. Tanpa imunisasi, penyakit sangat menular seperti campak, difteri, dan polio, yang sudah pernah dinyatakan berhasil diberantas di banyak negara, dapat kembali menyebar.

Apakah bayi saya akan tetap aman meski menerima beragam Vaksin?
Ya. Banyak orang tua khawatir bahwa imunisasi lebih dari satu vaksin akan berlebihan bagi sistem kekebalan tubuh anak. Namun, setiap hari, anak terpapar ratusan jenis kuman. Faktanya, flu biasa atau sakit tenggorokan akan lebih membebani sistem kekebalan tubuh dibandingkan vaksin.

Ada penyakit yang tidak ada di lingkungan saya. Mengapa saya masih harus mengimunisasi anak saya?
Ya. Ada penyakit-penyakit yang mungkin telah berhasil diberantas di negara atau kawasan Anda. Akan tetapi, dunia semakin terhubung sehingga penyakit yang ada di wilayah-wilayah tertentu bisa menyebar.

Apa itu kekebalan Kelompok?
Kekebalan kelompok terjadi jika terdapat cukup banyak orang di masyarakat yang kebal terhadap penyakit tertentu. Dalam situasi ini, penyakit tidak akan mudah menular dari satu orang ke orang lain karena sebagian besar orang sudah kebal. Kekebalan kelompok menciptakan perlindungan tambahan terhadap penyakit termasuk bagi mereka yang belum bisa diimunisasi, seperti bayi.

Kekebalan kelompok juga mencegah wabah karena mempersulit penyebaran penyakit. Seiring waktu, penyakit itu akan menjadi semakin langka. Dalam beberapa kasus, penyakit bahkan menghilang sepenuhnya dari suatu kelompok masyarakat.

Bisakah Vaksin menyebabkan bayi saya sakit?
Vaksin sangat aman dan efek samping yang berat adalah langka. Hampir semua sakit atau rasa tidak nyaman setelah imunisasi bersifat ringan dan sementara. Misalnya, rasa nyeri pada area yang disuntik atau demam ringan. Hal ini umumnya bisa diatasi dengan mengonsumsi obat yang dijual bebas sesuai anjuran dokter atau dengan mengompres area yang disuntik dengan air dingin. Jika terdapat kekhawatiran lain, orang tua sebaiknya menghubungi dokter atau tenaga kesehatan lain.

Studi dan penelitian yang luas menunjukkan tidak ada bukti bahwa vaksin berkaitan dengan autisme.

Penyakit apa saja yang dicegah oleh Vaksin?
Vaksin melindungi anak dari penyakit berat seperti polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan, campak yang bisa menyebabkan radang otak dan kebutaan, dan tetanus yang bisa menyebabkan kejang pada otot menyakitkan serta kesulitan menyusu dan bernapas—terutama pada bayi baru lahir. Lihat daftar berikut untuk mengetahui vaksin dan penyakit yang dicegahnya.

Bisakah saya menunda jadwal Imunisasi?
Salah satu cara terbaik untuk melindungi anak adalah dengan mengikuti jadwal vaksin yang direkomendasikan pemerintah. Semakin lama menunda imunisasi, semakin rentan anak terhadap penyakit.

Bagaimana jika saya membiarkan anak terkena cacar air alih-alih memberikannya imunisasi?
Meskipun cacar air adalah penyakit ringan dan banyak orang tua pernah mengalaminya saat kecil (vaksin cacar air baru diperkenalkan pada 1995), penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius pada anak, termasuk kematian atau kecacatan permanen. Vaksin menghilangkan risiko komplikasi dan mencegah anak menularkan cacar air kepada saudaranya, teman baik di rumah maupun di sekolah.

Di manakah imunisasi bisa didapat?
Imunisasi yang direkomendasikan oleh pemerintah bisa didapatkan di Puskesmas dan Posyandu tanpa dikenakan biaya.

Kapankah jadwal Imunisasi yang direkomendasikan?
Jadwal imunisasi berbeda-beda di setiap negara, tergantung pada jenis penyakit yang paling umum di negara itu. Silakan datangi Puskesmas atau Posyandu setempat, atau lihat jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh pemerintah di situs Kementerian Kesehatan (www.kemkes.go.id).

Disalin dari unicef

 


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/7478-vaksin-untuk-pencegahan-serum-untuk-pengobatan.html